Renungan harian 30 Desmbr 2012


Minggu, 30 Desember 2012


3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.


Detik-demi detik tahun 2012 akan berakhir dan tahun 2013 akan didepan mata, apakah yang harus Saya lakukan?
Mengampuni Sesama merupakan hal terutama karena Tuhan Yesus datang ke Dunia untuk mengampuni Saya. Kemudian untuk menyongsong tahun yang akan datang Saya Mengenakan Kasih sebagai pengikat yang memperasatukan dan menyempurnakan. Saya undang Damai sejahtera Kristus dalam hati saya agar disetiap gerak-gerik saya berkenan di hati Tuhan. Kemudian Saya Mengucap Syukur dalam segalah hal yang saya terima karena semuanya itu hanya ada dalam Nama Tuhan Yesus Kristus.




"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!"  Yeremia 17:5

Lembaran tahun 2012 hampir saja usai.  Begitu cepatnya waktu berlalu, kini setahun sudah terlewati.  Sementara segala angan dan impian belum juga terwujud, kaki kita sudah melangkah di penghujung tahun.  Hari-hari berat telah kita jalani, sedangkan dunia ini makin sarat dengan ujian, tantangan, penderitaan dan goncangan.  Sungguh, perjalanan hidup yang begitu melelahkan.  Itulah sebabnya Pemazmur menasihati,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  (Mazmur 90:12).  Tidak perlu meratapi nasib dan larut dalam penyesalan.  Waktu tak bisa diputar kembali, akan terus melaju dan melaju.

     Hari-hari yang telah kita lewati kemarin biarlah menjadi pengalaman yang berharga dan koreksi bagi kita.  Mungkin selama ini kita telah mengabaikan Tuhan dan lebih memilih mengandalkan manusia atau kekuatan sendiri dalam segala hal.  Mengandalkan diri sendiri sama artinya mengandalkan apa yang ada pada diri sendiri:  uang, deposito, kekayaan, status, pendidikan, jabatan dan sebagainya.  Kita merasa bahwa segala yang kita raih ini adalah semata-mata hasil dari jerih lelah sendiri, bukan karena Tuhan.  Namun, siapakah kita ini sehingga kita begitu membanggakan diri dengan apa yang kita miliki?  Daud berkata,  "...kita ini debu.  Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;  apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi."  (Mazmur 103:14-16).  Kita harus sadar bahwa segala hal yang melekat pada diri kita ini tidak akan mampu menolong dan melepaskan kita dari goncangan-goncangan yang ada di dunia ini, sebab kita ini hanyalah debu!  Seberapa kuatkah kita, sehingga dalam segala perkara kita mengandalkan diri sendiri?  Umur, kekuatan, kemampuan atau pun kepintaran kita adalah terbatas, bersifat fana dan pada akhirnya akan lenyap.

     Jadi di dalam diri manusia tidak ada satu pun yang dapat diandalkan.  Karena itu jangan sekali-kali berharap kepada sesama manusia, kita pasti akan kecewa!  Ada tertulis:  "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?"  (Yesaya 2:22).


Home


SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar